Jumat malam kemarin, PADI bareng
Smaput (Solidaritas Masyarakat Pati Utara) mengadakan acara sederhana tapi meriah di Desa Pasucen, Kecamatan Trangkil. Peringatan malam 1 Sura yang digelar pada 24 Oktober 2014 kemarin menyuguhkan seni pertunjukan
Gong Cik. Pertunjukan Gong Cik pada awal-awal bulan Sura sebenarnya merupakan kebiasaan di Desa Pasucen, walaupun pernah lama vakum juga. Akan tetapi kehadiran teman-teman Smaput memberikan warna beda pada malam tersebut.
Smaput menyuguhkan musikalisasi puisi sebagai pembukaan. Puisi-puisi dibacakan dengan khidmat menambah suasana syahdu di malam Sura tersebut.
|
Smaput (Solidaritas Masyarakat Pati Utara) |
Pembacaan puisi dilakukan bergantian dengan pertunjukan Gong Cik. Walaupun Gong Cik adalah kesenian tradisional, akan tetapi pertunjukan ini masih tetap bertahan di hati masyarakat. Terbukti para penonton terlihat sangat menikmati dengan antusias. Dan para pemain seni pertunjukan beladiri ini bukan cuma orang tua, ada juga kalangan remaja bahkan anak-anak ikut menunjukkan kebolehan dalam memperagakan jurus-jurusnya. Hal ini merupakan regenerasi para pelaku kesenian beladiri khas Pati tersebut yang mana tetap lestari di era globalisasi ini.
Sepatah Kata dari teman-teman:
"Trim's bolo-bolo media Jawa Pos ( Mas Cino ) dan Suara Merdeka Beni Dewa atas ikut peran serta melestarikan seni budaya kami."
Om Ochenk Pati
"Makasih dulur-dulur media ( jawa Pos dan suara merdeka). Ikut memotivasi dulur-dulur Gong Cik pasucen dengan memuat aktivitas mereka dimedia. Semoga berkah."
Pak Arif Khilwa
"josssssssssssssssssss"
Mbah Imam Bucah
|
Kliping koran Jawa Pos |
|
Kliping koran Suara Merdeka |